Selasa, 14 Agustus 2007

Mind Set Pengelolaan Lingkungan

Tak sadarkah kita, kegiatan manusia sekecil dan sebesar apapun membawa dampak terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Pasti, setiap saat kita mengurangi ketersediaan sumber daya alam dan daya dukung lingkungan walaupun tidak signifikan. Namun suatu saat nanti, daya dukung lingkungan akan berkurang dan akhirnya lebih kecil dari kemampuannya menyediakan kebutuhan manusia walaupun manusia melakukan recovery. OK jika anda tidak setuju, ubah paradigma berfikir anda dari kegiatan mikro anda, menjadi kegiatan makro manusia2 lain selain anda yg tentu jumlahnya miliar. Bagaimana? Apakah setuju?

So, what should we do?? Of course jawabannya adalah pengelolaan lingkungan. Karena sangat tidak mungkin kita tidak mengeksplorasi sumber daya (toh, lingkungan dicipta untuk menopang kehidupan kita kan??). Tapi… selanjutnya adalah kedisiplinan dalam pengelolaan lingkungan.

Sekarang, kami ingin anda berfikir secara institusi/kelompok. coba nilai bagaimana mind set pengelolaan lingkungan di insitusi anda? Apakah hanya sekedar memenuhi peraturan agar tidak terkena pinalti pemerintah/protes masyarakat? Atau anda telah menjadikan pengelolaan lingkungan sebagai sarana perbaikan proses? Atau anda telah mengitnegrasikan lingkungan ke dalam strategi bisnis perusahaan anda? Atau lebih tinggi lagi?? Simak jawabannya..

Pada dasarnya hierarki pengelolaan lingkungan perusahaan terdiri atas empat ciri berikut. Saya akan memulai dari ciri/hirarki yang paling basic menuju yang paling advanced.

Hierarki pertama, pengelolaan lingkungan dijadikan sebagai sarana comply to regulation (pemenuhan pada peraturan). Ada sarana untuk menjamin performa lingkungan tetap baik atau setidaknya sesuai baku mutu. Selain itu, ada sistem manajemen lingkungan yang menjamin isu lingkungan bukan isu selintas tapi selalu berlalu lintas. Contoh tools yang dipergunakan adalah jika instansi menjalankan pemantauan lingkungan, performa lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, Sistem Manajemen Lingkungan seperti ISO 14000, audit lingkungan, AMDAL, benchmarking, eco-labelling, komunikasi lingkungan, atau trial cleaner production (baru trial) dan lain-lain.

Hierarki kedua adalah menjadikan motivasi pengelolaan lingkungan sebagai sarana perbaikan proses, sehingga manajemen lingkungan dijadikan suatu sistem yang saling terkait antara tools 1 dengan lainnya. Merekalah yang sudah pandai melaksanakan Cleaner Production, eco-efficiency dan minimisasi limbah lainnya. Sehingga hal-hal tersebut dapat diuangkan melalui efisiensi kinerja serta adanya manfaat lingkungan. (Ah, teori....) ini bukan teori loh.. sudah banyak yg membuktikannya!!

Hierarki selanjutnya adalah mengintegrasikan bisnis dengan lingkungan. Di sini diperlukan komitmen dari top management untuk mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam kebijakan-kebijakan instansi. MenLH sendiri sudah mencobanya melalui program PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Lingkungan Perusahaan). Selain itu, saat ini pemerintah baru saja mengetok palu RUU Perseroan Terbatas di mana di dalamnya pada pasal 74 ada kewajiban bagi PT untuk menjalankan Corporate Social Responsibility. (maaf, sepertinya kami mendengar anda berkata, ”CSR gak realistis!! Mana aturan konkretnya? PT macam apa yg wajib?? Malah membebani kemandirian wirausaha!!").. Tenang dulu brur.. semoga kami mampu mengolah isu CSR ini menjadi wacana perbaikan paradigma.

Hirarki teratas adalah apa yang dinamakan dengan Environmental Excellence.. Alias mereka benar2 menjadikan perbaikan lingkungan sebagai tujuan. Tidak ada lagi compromiso untuk mengulur-ulur perbaikan lingkungan. Yup!! Anda bisa meraihnya dengan Sustainable Development. (Berat brur…. ) Loh.. tenang aja.. PBB sudah mendahuluinya dengan menerbitkan Agenda 21, Millenium Development Goals, Environmental Space..

Memang ini sebuah memerlukan elemen2 pendukung seperti regulasi yang fair untuk semua pihak, teknologi dan kesadaran dari berbagai stakeholder, dan bahkan contoh keberhasilan yang harus dipublikasikan. Semoga kami bisa menampilkan untuk anda opini&kabar dari kami lainnya. So, kami ucapkan.. selamat bagi anda yang sudah berfikir ke arah sana mulai dari hal terkecil. Jangan sampai anak cucu kita kehabisan mata air dan berpanenkan air mata..

Salam dari kami, karunia & faizah

Tidak ada komentar: